buku karya abunnada Potensi Anak yang Hakiki BMX merah Akhlak Mulia

POTENSI ANAK YANG HAKIKI
Umumnya kita memaknai parenting positif sebagai sebuah pola asuh yang memberikan perlakuan kepada anak dengan sikap dan tindakan yang baik. Misalnya, berbicara lemah lembut, tidak membentak, memberi kesempatan anak melakukan eksplorasi, dan semisalnya. Intinya, makna positif terfokus pada bentuk perlakuan berupa sikap dan tindakan.
Pemaknaan ini benar. Akan tetapi, tidak menyentuh akar. Memperlakukan anak secara positif, pada dasarnya, hanyalah konsekuensi dari pemahaman dan keyakinan dalam memandang mereka. Sedangkan makna positif itu sendiri, dalam hal ini, sebenarnya lebih terkait dengan tujuan.
Parenting atau pola asuh dikatakan positif jika ia sejalan dan mendukung tujuan yang ingin dicapai. Meskipun bentuk perlakuan terhadap anak tampak baik, tapi jika tidak mengarahkan dan mengantarkan anak pada tujuan, atau bahkan membuat anak berpaling dari tujuan, maka perlakuan yang baik itu tidak dapat disebut sebagai perlakuan yang positif. Bahkan, itu masuk kategori perlakuan negatif, meskipun secara lahiriah tampak baik dan positif.
Itulah kenapa, kita mesti mengawali pembahasan tentang pola asuh, juga pendidikan anak secara umum, dengan memahami apa hakikat anak. Allah ciptakan anak dalam kondisi seperti apa. Kemudian, untuk tujuan apa Allah hadirkan mereka ke dunia. Jika kita memahami ini, niscaya kita akan tahu langkah apa yang mesti kita ambil serta bagaimana melakukannya.
Hari ini, perhatian kita soal pendidikan lebih banyak disita oleh hal-hal yang sifatnya pernak-pernik. Kita lalai mencermati hal-hal yang mendasar. Akhirnya, kita bergerak tanpa arah. Diombang-ambingkan konsep-konsep yang viral, yang diyakini sebagai pendekatan mutakhir dan ilmiah.