air zam zam 5 liter

Zamzam (bahasa Arab: زمزم berarti banyak, melimpah-ruah) adalah air yang dianggap sebagai air suci oleh umat Islam. Zamzam merupakan sumur mata air yang terletak di kawasan Masjidil Haram, sebelah tenggara Kabah, berkedalaman 42 meter. Banyak peziarah yang melakukan ibadah Haji dan Umrah yang berkunjung ke sumur Zamzam, dan sebagian membawa pulang air Zamzam sebagai oleh-oleh.
Menurut ulama, tidak masalah membawa air Zamzam ke kampung halamannya. Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Barangsiapa yang membawa sesuatu dari air Zamzam, sungguh ulama-ulama salaf (zaman dahulu) telah melakukannya (dan itu tidak masalah)."[1]
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Menurut cerita Muslim, mata air tersebut ditemukan pertama kali oleh istri Ibrahim, Hajar setelah berlari-lari antara bukit Shafa dengan Marwah, setelah Ismail, putera Hajar, mengalami kehausan di tengah padang pasir, sedangkan persediaan air tidak ada kemuliaan lewat air Zamzam melalui perintah Tuhan (Allah). Maka Allah mengutus Malaikat Jibril. Sesaat setelah Jibril menghentak kaki - yang kemudian menjadi tempat Zamzam itu, Hajar menampung air yang mengalir dengan menggali tanah di sekitar keluar air agar tidak hilang ketika dia mengambil kantong minumnya.
Dalam sebuah hadis, Nabi Islam Muhammad berkomentar, "Andai ibu Ismail tidak menampung air itu, tentu sekarang sumur Zamzam sudah jadi mata air yang mengalir." Muhammad kemudian menceritakan bahwa lokasi itu kelak adalah Baitullah (Ka'bah) yang akan dibangun Ibrahim dan Ismail.[2] Peristiwa itu terjadi 1910 SM, 2572 tahun sebelum kelahiran Muhammad, atau sekitar 4000 tahun yang lalu.[3