MAJAALISUL HADDAD | MAJALISUL HADADA | MAJALIS ALHADDA | مجالس الحداد KALAM-KALAM IMAM HADDAD

MAJAALISUL HADDAD | MAJALISUL HADADA | MAJALIS ALHADDA | مجالس الحداد KALAM-KALAM IMAM HADDAD
NoBrand
sku: 28658672014
$9.45-2%
$9.24
Shipping from: Indonesia
   Description
Saksi Palsu yang Berguna
Imam al-Haddad w. 1132 H ketika ditanya tentang kematian, beliau menjawab
أرحم ما يكون الرب بعبده إذا وضع في قبره
"Allah paling welas pada hambanya saat ia dibaringkan di kuburan," Jawaban menarik sebagai pantulan dari pandangan beliau yang menyublim dalam raja' (harapan) dan rahmat Allah yang ananta (tanpa batas). Apalagi kita tahu, jika telah putus nyawanya artinya ia tak bisa lagi beramal baik yang diharapkan bisa memberi manfaat saat mati. Maka, ucapan tokoh Ba'alawi yang tunanetra sejak balita itu penuh makna.
Bukan apa, sebab rahmat Allah lebih berarti dibanding amal manusia apapun. Amal kita, sebanyak apapun, tak membuat kita masuk surga, tapi satu rahmat Allah bisa memberi kita wenang ke surga. Dan jika Allah begitu sangat rahmat pada hambanya yang telah mati, maka ia mendapat banyak peluang kesenangan.
Populer dalam hadis dan kita lakukan setiap ada orang yang meninggal, yaitu soal kesaksian kita atas mendiang saat hidup. Allah berjanji akan memperlakukan orang yang mati tersebut atas dasar kesaksian orang-orang yang hadir.
إذا مات العبد وقد علم الله منه شرا فشهد له إثنان من المسلمين أنه من أهل الخير، عامله الله سبحانه بما شهدا له، وترك ما علم منه. رواه أبو حنيفة في مسنده
"Jika seseorang mati, dan Allah tahu ia orang yang buruk, lalu ada dua orang bersalsi bahwa ia pribadi yang baik, maka Allah akan memperlakukan dengan apa yang disaksian dua orang tersebut, dan meninggalkan apa yang Allah ketahui," HR Abu Hanifah dalam Musnadnya.
Syariat menyatakan, hal benar atau tidak, tapi disaksikan oleh dua orang yang adil, maka keputusan akan dijatuhkan. Lantas bagaimana dengan kesaksian palsu?
Ada sebuah kisah terkait ini. Ada orang korak yang tahu bahwa kelak ada hari kedua. Hari pembalasan. Saat ia hendak meningga, ia menyuap dua orang untuk nanti bersaksi di kematiannya bahwa ia orang yang baik.
Benar, saat ia mati dan keranda diangkat, satu orang bediri di posisi kanan mayit, dan satu di kirinya. Masing-masing menyaksikan
"Dia orang baik. Semoga Allah merahmatinya,"
Lantas mereka yang ada di situ mendengar orang berkata
"Oke. Kita teruma kesaksinya, meski kesaksian palsu,"
Majalis al-Haddad diresum oleh Sidi Syekh Abu Bakar al-Ahsa'i w. 1270 H. Berisi wedaran ilmu dan hikmah tokoh Ba'alawi produktif yang makamnya di Zambal itu. Seperti biasa, beliau menyampaikan hal-hal yang ringan (dibaca. Sebab tidak memuat teori yang ndakik-ndakik) dan bermanfaan. Pantas jika anggitan beliau dibuat bahan ajar di kelas atau di masyarakat umum.
   Price history chart & currency exchange rate

Customers also viewed