Kopi Bukik Apik Hj.Yang

Rang Bukik Apik oi marandang kopi
Tampak nan dari lereang pandakian
Alah mamak oi di pandakian, ondeh kanduang oi
....Lagu berjudul “Randang Kopi” itu diciptakan Ajis Sutan Sati dan dinyanyikan Elly Kasim. Mungkin syair lagu itu pernah akrab pada generasi yang lahir era-70-an, tapi kini sudah jarang sekali diperdengarkan.
Yang kini masih bertahan adalah usaha merendang kopi yang sudah turun temurun dikerjakan “Rang Bukik Apik”, sebuah daerah yang terletak di Kota Bukittinggi, Sumbar.
Usaha menyangrai biji kopi atau populer dengan sebutan marandang kopi ini sebagai salah satu profesi warga di Kelurahan Bukit Apit Puhun, Bukittinggi. Tercatat lebih kurang 80 kepala keluarga yang berusaha di bidang ini. Sehingga usaha ini menjadi pendorong utama denyut perekonomian warga.
Hasil marandang kopi itu—kebanyakan kopi jenis robusta—melambungkan nama daerah ini yang lekat dengan sebutan “Kopi Bukik Apik”. Jika menyebut Kota Bukitinggi, “Kopi Bukik Apik” tak bisa dilupakan. Sama halnya dengan “Jam Gadang” yang kokoh berdiri di jantung kota sejuk ini.
Adalah kopi merek “Hj Jang” salah satu kopi “Rang Bukik Apik” sudah terkenal sejak tahun 80-an yang dikelola keluarga Jang ini.
Bukit Apit memang sudah dikenal sebagai daerah pemasok bubuk kopi yang memiliki aroma dan rasa khas dan sudah dikenal pula di Nusantara hingga berbagai negera seperti Malaysia dan Brunei.
Biji kopi yang akan direndang didapat dari petani kopi di Baso, Panta, Lawang, Matua, Kamang,
"Dalam melakukan pengolahan biji kopi saya masih memakai cara tradisional menggunakan kuali yang terbuat dari tanah liat," kata Ida, anak Hj Jang yang melanjutkan usaha keluarga ini.
kinciakincia.
Berat 1.000 gr
Welcome dropship & Reseller