Kisah Lembah Hijau 3 - Bunga Rosania Indah

Saat yang paling membuat Ayah marah adalah saat ulang tahunku yang ke dua belas. Saat itu Ayah baru pulang dari penugasan di Timor-Timur, mungkin saking lelahnya, Ayah lupa mengucapkan selamat ulang tahun padaku.
Aku pun mengucapkan kata-kata kasar padanya, aku bilang kenapa Ayah harus pulang, lebih baik Ayah mati saja di Tomor-Timur, karena bagiku Ayah ada ataupun mati itu sama saja Ayah tak ada. Itu ucapku dan tentu saja sangat mengecewakan Ayah.
Semenjak itu, aku jadi semakin jauh dari Ayah. Ayah terkadang ingin dekat denganku namun aku yang berusaha menjauh darinya.
***
Nampak Ayah senang saat Ibu telah meletakkan kue tart itu di samping ranjang Ayah. Tangan Ayah kemudian menggapai laci meja dan mengambil sebuah benda yang membuatku amat tercengang. Benda itu lilin berbentuk angka dua belas. Ibu membantu menancapkan lilin itu dan menyalakannya.
"Anakku, selamat ulang tahun, ya, Sayang," ucap Ayah.
Ingin sekali aku menangis namun berusaha aku tahan. Ternyata di ingatan Ayah, saat ini adalah aku yang berusia 12 tahun dulu. Peristiwa lalu itu ternyata sangat membekas di hati Ayah. Peristiwa saat ulang tahunku yang ke-12 dan membuka gerbang pemisah antara aku dan Ayah.
_____________
Genre: Kumpulan cerpen
Penulis: Bunga Rosania Indah
Penerbit: Harfeey
Tebal: 250 hlm
Ukuran: 14,8 x 21 cm
Kertas: Isi bookpaper, sampul ivory 260 + laminasi
#kisahlembahhijau3 #bungarosaniaindah #harfeey #penerbitharfeey #buku #bukukumcer #kumcer #novelroman #kumpulancerpen #kumcerdewasa