Kemiri Liar Utuh

Pohon kemiri tumbuh secara liar di tegalan-tegalan milik warga Desa Muncar. Biasanya, pohon kemiri bersanding dengan tanaman lain yang ada di tegalan, seperti aren dan kopi. Warga memunguti kemiri yang sudah jatuh ke tanah untuk konsumsi sehari-hari dan menjual kelebihannya. Uniknya, biji bercangkang biasa dijual sejumlah 23 butir dikalikan 5, lalu ditambahkan 3 (totalnya 118 butir), sedangkan bila sudah dikupas, kemiri dijual dengan cara ditimbang.
Pengolahan kemiri masih dilakukan secara tradisional; banyak dilakukan oleh kaum perempuan. Pengupasan kemiri dilakukan dimulai dari perebusan dan penjemuran supaya cangkangnya yang keras dapat dipecahkan menggunakan alat pemecah dari batu dan menghasilkan isi kemiri yang utuh berwarna putih kekuningan.