CUKA APEL TAHESTIAN ALAMI 330 ML ORIGINAL

Cuka Apel Tahestian - Pilihan keluarga Sehat
Isi : 330 Ml
P- IRT No. 11357307300624
Komposisi : Air, Buah Apel
Cara Minum :
* Campurkan 1-2 sendok makan Cuka Apel Makkata ke dalam segelas (200 ml) air, hangat/ dingin. Bisa ditambah pemanis ( madu/ sirup/ gula)secukupnya. Gunakan gula rendah kalori bagi penderita diabetes/ obesitas.
* Bagi penderita maag, takaran dimulai dari 1 sendok teh. Jika tidak ada keluhan takaran dapat ditingkatkan menjadi 3 sendok teh.
* Minum rutin 3 kali sehari setelah makan
Penyimpanan :
* Jangan terkena sinar matahari langsung
* Setelah tutup botol dibuka, sebaiknya digunakan kurang dari 3 ( tiga ) bulan
* Simpan pada tempat yang teduh
=================================
Cuka Apel TAHESTIAN isi 330ML
DINKES P-IRT NO: 1113573072512-24
CARA MINUM:
*Untuk yang tidak ada sakit maag:
Bila ada keluhan berlebih
3 x 2 sendok mkn + air 200ml atau air hangat (pagi-siang-malam)
Untuk keluhan ringan
2 x 2sdk mkn + air 200ml atau air hangat (pagi dan malam)
Untuk menjaga tubuh (pencegahan)
2 x 1sdk mkn + air 200ml atau air hangat(pagi/malam)
* Untuk penderita maag harus adaptasi terlebih dahulu:
dimulai dengan 1 sdk teh + air hangat 200ml (pagi/siang/malam)
Manfaat Cuka Apel :
- Menurunkan dan mengendalikan kadar kolesterol dalam darah
- Menurunkan tekanan darah tinggi
- Menstabilkan kadar gula darah
- Mengurangi nafsu makan berlebih (terutama bagi mereka yang dalam program diet, karena kandungan serat dalam apel mampu memberikan efek mengenyangkan lebih lama)
- Membunuh bakteri, virus penghambat sistem metabolisme tubuh&pencernaan
- Menjaga organ kerja usus
- Meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menekan produksi kolesterol jahat (LDL)
- Memperlancar dan mengoptimalkan sistem pencernaan
- Mempertahankan kesehatan urat syaraf
- Sebagai antikanker
- Sebagai obat penyakit jantung dan mampu menjaga fungsi organ jantung
- Sebagai suplemen atau multivitamin yang sangat baik bagi kesehatan kulit
- Mengobati dan mencegah sembelit konstipasi
- Serta mencegah risiko kanker usus