Asal Usul Catatan Catatan Pilihan
Description
-
Asal Usul : Catatan - Catatan Pilihan
Harga normal IDR 130.000
Harga diskon IDR 104.000 saja
Deskripsi:
.
“Saya punya kecemburuan pada Mahbub. Bagaimana dia bisa menulis hingga orang tertawa, padahal isinya cukup serius? Kelebihan Mahbub pada kolom-kolomnya, yang belum tertandingi oleh siapa pun, ialah bahwa ia bisa mengatasi mempergunakan bahasa Indonesia dengan kecakapan seorang mime yang setingkat Marcel Marcau. Kata-kata, kalimat-kalimat, ia gerakkan dalam pelbagai perumpamaan yang tidak pernah membosankan karena selalu tak terduga.”—Goenawan Mohamad, sastrawan terkemuka Indonesia.
.
“Dia (Mahbub Djunaidi) adalah salah satu guruku menulis.”
– Sujiwo Tejo, seniman dan budayawan.
.
“Mahbub adalah orang NU yang langka dan melampaui zamannya. Ia pejuang yang pintar menulis. Ciri khasnya, ia menulis sekali jadi. Hasilnya alamiah dan spontan.”
– Prof. Dr. K.H. Chatibul Umam, pakar sastra dan sahabat karib Mahbub.
.
“Sungguh, sangat sulit mencari orang seperti Mahbub Djunaidi di masa ini. Sosok yang tak silau dengan kekuasaan dan kekayaan, justru ketika kesempatan itu terbuka luas.”
– Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI.
.
“Gaya tulisan dan pemikirannya sangat menginspirasi. Harapan saya, generasi muda masa kini bisa meneladani dan mengambil manfaat dari pemikiran Mahbub Djunaidi.”
– Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A., Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama periode 2010–2020.
.
“Mahbub Djunaidi dibutuhkan dulu, apalagi kini dan nanti.”
– Arswendo Atmowiloto, penulis dan wartawan Indonesia.
.
“Itulah Mahbub, yang dengan gaya tulisannya mampu mengubah tragedi menjadi komedi.”
– Fariz Alniezar, kolumnis dan pendiri Omah Aksoro.
_______
Penulis : Mahbub Djunaidi
Penerbit : IRCiSoD
Tebal : 480 hlm
Dimensi : 15,5 x 24 cm
Kondisi: Original dan Segel
Asal Usul : Catatan - Catatan Pilihan
Harga normal IDR 130.000
Harga diskon IDR 104.000 saja
Deskripsi:
.
“Saya punya kecemburuan pada Mahbub. Bagaimana dia bisa menulis hingga orang tertawa, padahal isinya cukup serius? Kelebihan Mahbub pada kolom-kolomnya, yang belum tertandingi oleh siapa pun, ialah bahwa ia bisa mengatasi mempergunakan bahasa Indonesia dengan kecakapan seorang mime yang setingkat Marcel Marcau. Kata-kata, kalimat-kalimat, ia gerakkan dalam pelbagai perumpamaan yang tidak pernah membosankan karena selalu tak terduga.”—Goenawan Mohamad, sastrawan terkemuka Indonesia.
.
“Dia (Mahbub Djunaidi) adalah salah satu guruku menulis.”
– Sujiwo Tejo, seniman dan budayawan.
.
“Mahbub adalah orang NU yang langka dan melampaui zamannya. Ia pejuang yang pintar menulis. Ciri khasnya, ia menulis sekali jadi. Hasilnya alamiah dan spontan.”
– Prof. Dr. K.H. Chatibul Umam, pakar sastra dan sahabat karib Mahbub.
.
“Sungguh, sangat sulit mencari orang seperti Mahbub Djunaidi di masa ini. Sosok yang tak silau dengan kekuasaan dan kekayaan, justru ketika kesempatan itu terbuka luas.”
– Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI.
.
“Gaya tulisan dan pemikirannya sangat menginspirasi. Harapan saya, generasi muda masa kini bisa meneladani dan mengambil manfaat dari pemikiran Mahbub Djunaidi.”
– Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A., Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama periode 2010–2020.
.
“Mahbub Djunaidi dibutuhkan dulu, apalagi kini dan nanti.”
– Arswendo Atmowiloto, penulis dan wartawan Indonesia.
.
“Itulah Mahbub, yang dengan gaya tulisannya mampu mengubah tragedi menjadi komedi.”
– Fariz Alniezar, kolumnis dan pendiri Omah Aksoro.
_______
Penulis : Mahbub Djunaidi
Penerbit : IRCiSoD
Tebal : 480 hlm
Dimensi : 15,5 x 24 cm
Kondisi: Original dan Segel
Price history chart & currency exchange rate