Alamkita, Garam Vulkanik, untuk MASAK, 1kg

Garam Vulkanik adalah garam yang dibuat bukan berbahan dasar dari air laut. Jadi bukan garam laut. Garam ini dibuat dari suatu material vulkano (kawah) yang keluar dari isi perut bumi.
Garam vulkanik sejatinya sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan dikonsumsi hanya sebatas masyarakat lokal lingkungan setempat di mana garam vulkanik tersebut diproduksi, dan secara kultur budaya serta kepercayaan yang diyakini masyarakat lokal, garam vulkanik juga digunakan sebagai elemen penting penolak bala. Asumsi yang ada di masyarakat lokal kajian dari sisi metafisik di luar faktor ilmiah.
Di kalangan masyarakat luas garam vulkanik belumlah dikenal secara spesifik maka menjadi kewajaran akan munculnya pertanyaan:
Garam vulkanik dari gunung mana? Bukanlah garam gunung karena bukan dari daratan tinggi tapi dari kawah aktif.
Pemahaman umum yang salah antara gunung dengan vulcano (kawah) yaitu: tidak semua gunung ada kawahnya (vulkano) dan tidak semua kawah berada di gunung. Salah satu contohnya adalah kawah Lapindo di Sidoarjo.
Garam vulkanik ini berasal dari kawah aktif yang berada di daratan rendah (53 mdpl) di Grobogan, Jawa Tengah.
Kelebihan garam vulkanik adalah mengandung kandungan mineral alam yang tidak dimiliki oleh garam yang dibuat dari air laut.
Natural alami tanpa tambahan bahan kimia sintesis. Kualitas rasa lebih kuat terasa asin dan lebih gurih. Penggunaan lebih sedikit saja sudah terasa. Sangat cocok untuk garam meja lebih efisien dalam pemakaian bila benar cara menggunakannya karena lebih asin dan terasa lebih gurih dari garam lain.
Lebih awet tidak mudah berair meski dalam suasana dalam suhu atau cuaca lembab.
Bagaimana dengan yodium-nya? Semua produk garam yang dibuat dari bahan material dasar yang bersifat cairan tidak pernah ada kandungan yodium-nya karena yodium itu adalah mineral yang bersifat kimia gas, jadi tidak bisa terikat dengan cairan. Bila ingin beryodium, makanlah ikan laut.